
Manyarejo, Sragen (Juni 2025) – Biogas menjadi salah satu alternatif solusi bagi pilihan penggunaan sumber energi non BBM. Selain untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menyediakan bahan bakar mandiri, penggunaan biogas juga dapat menyelesaikan masalah polusi udara (bau) dari kotoran ternak (biomassa). Sehingga penggunaan teknologi biogas sangat cocok di desa-desa yang terdapat banyak kotoran ternak seperti sapi dan berbagai jenis unggas. Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen merupakan wilayah dengan aktivitas mata pencaharian bercirikan pertanian dan peternakan yang dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakatnya.
Berdasarkan asesmen yang dilakukan LPTP pada tanggal 3 Maret – 10 Maret 2025, diperoleh data bahwa Desa Manyarejo memiliki populasi 164 ekor ternak sapi jenis besar yang terdiri dari Brahman, Metal dan Limousine, di mana kapasitas kotoran yang dihasilkan per ekor per hari sekitar 20 kg/ekor/hari.
Untuk mengawali dorongan terhadap kemandirian energi desa, program akan mengadakan kegiatan ‘Pelatihan Tukang Pembangunan Konstruksi Biodigester Kapasitas 8 Meter Kubik di Desa Manyarejo, Kecamtan Plupuh, Kabupaten Sragen’.

Pelatihan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas tukang bangunan dalam pembangunan biodigester, mendukung kemandirian teknologi energi terbarukan di tingkat local, dan memfasilitasi transfer pengetahuan melalui praktik lapangan.
Pelatihan yang dilakukan pada 11 – 17 Juni 2025 ini diikuti oleh 5 peserta dengan background tukang bangunan serta menghadirkan 2 narasumber yakni Kepala Bidang Pengembangan Energi Terbarukan LPTP, Rindra Setiawan, A.Md dan Tukang Ahli Pembangunan Biodigester, Sutaryo.
Proses yang dilakukan peserta pelatihan bersama narasumber dan tukang ahli, dimulai dengan pengenalan materi dasar-dasar biogas, dilanjutkan dengan penggalian konstruksi, pembuatan lantai kerja dan dinding digester, proses pemasangan begesting, pembuatan inlet, turret, dan outlet, hingga pada simulasi uji coba penggunaan biogas.

Fasilitator LPTP, Zamzaini, menyebut bahwa kedepan ini akan menjadi role model biogas yang bisa dikembangkan.
“Semoga kedepannya ini akan berkembang secara mandiri di masyarakat, mengingat telah ada model pengelolaan arisan biogas yang diinisiasi oleh LPTP di Desa Mundu, Kabupaten Klaten. Nah ini menjadi motivasi untuk bisa diterapkan di Manyarejo dengan model serupa ataupun yang lain” kata Zamzaini (17/6/2025).
Salah satu peserta Pelatihan Tukang Pembangunan Biodigester, Nur Widodo, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, apalagi jika di’gethoktular’kan ke generasi muda.
“untuk saya pribadi bisa saya tularkan ke generasi muda” kata Nur Widodo.
Disunting oleh : LPTP Media