
Sragen, 4 November 2025
Hubungan selamatan dan budaya terletak pada fungsi ritual selamatan sebagai manifestasi akulturasi antara kepercayaan lokal (animisme dan dinamisme) dengan ajaran Islam. Begitupun di ajaran penganut kepercayaan yang lain. Secara sosial acara selamatan berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat ikatan sosial yang merupakan pelestarian nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur melalui ritual bersama yang melibatkan doa dan berbagi makanan.
Tradisi ini masih sangat melekat di kalangan masyarakat Jawa. Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Manyarejo Kabupaten Sragen Jawa Tengah saat melaksanakan kenduri selamatan akhir pembangunan green house dan akan dimulainya produksi bibit tanaman pangan, bertempat di tanah kas desa.
Green house sendiri merupakan sebuah bangunan berstruktur transparan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan terkendali guna melindungi tanaman dari kondisi cuaca ekstrem dan hama. Bangunan ini biasanya terbuat dari kaca atau plastik transparan, yang memungkinkan sinar matahari masuk untuk memanaskan ruangan tetapi menahan panas agar tidak keluar. Hal ini memungkinkan petani untuk mengendalikan suhu, kelembaban, dan irigasi, sehingga tanaman bisa tumbuh sepanjang tahun di luar musim.
Bersama dengan Yayasan Wadah, Yayasan Asari, tokoh masyarakat dan pemerintah serta kelompok perempuan, LPTP akan memulai proses kegiatan penyediaan bibit tanaman pangan seperti cabai, tomat, terong, dan lain-lain untuk kebutuhan masyarakat yang tergabung dalam kelompok Tunas Bumi Manyar. Selain sebagai sarana produksi bibit tanaman pangan untuk kegiatan ekonomi produktif sebagai modal mengembangkan usaha bagi kelompok Masyarakat, green house yang merupakan bagian dari kegiatan Kebun Bibit Desa ini akan berfungsi sebagai sarana edukasi kepada siapapun yang ingin belajar terkait bibit tanaman, khususnya generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah untuk belajar memahami proses awal sebuah pangan tersedia untuk manusia.