Oleh Zamzaini
Dari hasil pengamatan tanaman padi di usia 23 hari setelah tanam (HST) dengan tiga perlakuan yaitu jajar legowo 2-1, jajar legowo 4-1 dan tegel 22 x 22 cm ?menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sehat. Ini merupakan kesimpulan hasil pengamatan Sekolah Lapang (SL) Ngudi Ilmu Desa Manyarejo Plupuh Sragen yang merupakan pertemuan SL ke empat.
Selama kurang lebih satu bulan sejak bibit ditanam kondisi cuaca hampir setiap hari mendung meskipun tidak sepanjang hari. Curah hujan tidak terlalu tinggi dan sawah tidak perlu penanganan pengairan teknis. Hal ini yang memungkinkan lahan tetap basah meski terlihat kering jika dilihat dari jauh.
Berikut adalah hasil pengamatan peserta SL yang terangkum dalam matrik pertumbuhan tanaman.
Dalam tujuh hari rata-rata pertumbuhan tanaman 2-3 tunas. Secara umum ini merupakan kondisi normal yang menunjukan bahwa tanaman mampu tumbuh dengan baik. Namun tentunya petani tidak boleh lengah, karena semakin tumbuh besar dengan jumlah anakan atau rumpun memerlukan nutrisi yang bukan hanya untuk pertumbuhan tetapi menyiapkan tanaman memasuki usia dalam menghasilkan bulir padi.
Antisispasi terhadap serangan hama berupa keongpun menjadi perhatian khusus. Keberadaan telur keong yang ada sekarang harus segera dimusnahkan agar nantinyauk tidak terjadi serangan hebat. Akan lebih sulit mengatasi telur keong menetas dan menjadi keong muda, dibanding dengan memusnahkan telur lebih awal, karena masih dalam satu tempat.
Begitupun dengan gulma. Dengan kondisi jumlah perakaran tanaman yang belum meluas, antisipasi pertumbuhan gulma dengan cara menyiangi akan lebih efektif karena nantimya tidak akan mengganggu perakaran tanaman.
Meskipun tiga perlakuan tumbuh dalam satu petak, namun hasil akan menunjukan jumlah yang berbeda. Dan ini akan diketahui setelah tanaman sudah dipanen kemudian. Hasil ujicoba inilah yang nantinya akan menjadi pertimbangan petani dalam memutuskan menggunakan perlakuan yang mana.