Pengamatan Agroekosistem Tanaman Padi

Pengamatan Agroekosistem Tanaman Padi

Oleh Zamzaini

 

Sragen, 26 November 2025

 

“Ini merupakan hal baru dan ilmu buat saya dalam bercocok tanam padi. Dengan cara ini saya dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil pengamatan dicatat dan didiskusikan bersama petani yang lebih paham”. Demikian ungkapan Deden Andrean (26), setelah mengikuti proses Sekolah Lapang (SL) kebudayaan produksi padi di kelompok SL Ngudi Ilmu Desa Manyarejo Plupuh Sragen.

Pada pertemuan ke dua ini peserta SL diajak untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang disertai dengan pengamatan gulma, kondisi serangga yang berada disekitar tanaman, kondisi tanah dan airnya, cuaca saat pengamatan. Setelah pengamatan di lahan peserta diajak untuk mendiskusikan hasil temuan lapangan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, serangga yang ada, kondisi tanah dan air, cuaca saat pengamatan. Sehingga mereka akan bisa menyimpulkan dan membuat rekomendasi kedepannya.

Selain itu mereka mendiskusikan kaitan antara tanaman dengan gulma yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman, dan kondisi serangga yang dapat dikategorikan sebagai hama dan musuh alami. Disebut hama jika serangga mengganggu pertumbuhan tanaman, dan disebut sebagai musuh alami jika berperan dalam mengendalikan jumlah hama yang mengganggu tanaman.

 

Proses akhir diskusi ditutup dengan rencana aksi tindak lanjut yang dapat dilakukan peserta untuk mengatasi masalah gulma, masalah tanah dan pengairan, serta mengatasi hama yang nantinya dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Yang lebih penting adalah pengamatan pada minggu berikutnya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, sehingga pengambilan kesimpulan dan Keputusan tidak salah. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top