Tanaman padi menjadi tanaman utama di sebagian besar wilayah Jawa, produksi padi menjadi bagian dari tradisi budaya masyarakat Jawa. Manifestasi penghormatan masyarakat terhadap komoditas pangan ini kemudian diwujudkan dengan symbol Dewi Sri, sebagai symbol atas adanya padi sebagai sumber pangan dan kemudian menjadi sumber pangan suku-suku lain. Meskipun budidaya pangan lokal padi dari daerah lain masih dipertahankan sebagai warisan budaya pangan.
Sebagai wujud melestarikan budidaya padi dan khususnya padi lokal, LPTP dengan dukungan Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, yang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi di bawah Kementerian Kebudayaan RI, Bersama perwakilan masyarakat Desa Manyarejo Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Jawa Tengah mengadakan pelatihan Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Pelatihan Sekolah Lapang Padi Berkelanjutan Untuk Memperkuat Sistem Ketahanan Pangan Dan Mendukung Pelestarian Cagar Budaya Sangiran.
Sekolah lapang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan petani dalam budidaya padi agar lebih efisien, produktivitas tinggi, dan berkelanjutan melalui proses pembelajaran langsung di lapangan. Sekolah lapang juga bertujuan memasyarakatkan dan melembagakan penerapan teknologi pertanian yang sesuai dengan kondisi lokal, untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Lebih luas lagi kegiatan pada tanggal 24 September 2025 di balai desa setempat ini ingin mencapai pemahaman petani terkait sistem budidaya padi lokal; meningkatkan pemahaman jenis dan peran tradisi lokal (upacara/ritual) dalam budidaya tanaman padi menjadi media transformasi pengetahuan dan keterampilan pada generasi muda; meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani terkait konsep, prinsip dan metodologi penyelenggaraan sekolah lapang padi; mendorong Penerapan Teknologi yang Tepat.
Petani dilatih untuk dapat mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya yang ada secara sinergis, termasuk teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) atau Pengendalian Hama Terpadu (PHT); meningkatkan Keberlanjutan Usaha Tani. Sekolah lapang menekankan penerapan praktik budidaya padi yang berwawasan lingkungan agar usaha tani dapat berkelanjutan untuk jangka panjang; menciptakan Petani yang Mandiri dan Tangguh.
Melalui proses pembelajaran yang dinamis, petani diharapkan dapat mandiri dalam menghadapi perubahan, melakukan penemuan ilmu, dan mengelola lahan mereka dengan lebih baik; menghidupkan kembali tradisi lokal terkait dengan budaya tanam menanam mulai ditinggalkan masyarakat. Termasuk menjaga lingkungan yang merupakan situs purbakala setempat.
Ketahanan pangan menjadi dasar utama dalam penyelengaraan kegiatan ini. Sebab ketahanan pangan akan berdampak pada proses pelestarian budaya pangan dan budidaya pangan yang mengakar pada keseimbangan perlakukan terhadap lingkungan, kearifan local dan pengetahuan hasil olah rasa dan teknologi. Dalam setiap jejak warisan budaya pangan, tersirat pesan dan muatan teknologi yang akan lahir seiring majunya kehidupan manusia.
