Hari Kamis, 16 Januari 2020 LPTP kedatangan tamu. Seperti biasanya LPTP menerima para tamunya dengan hangat dan mengajaknya berdiskusi tentang berbagai hal. Karena tamunya berpengalaman dalam pengembangan tanaman indigofera dan jati maka topik diskusi ke arah itu. Mereka yang datang adalah Widya, pembina UMKM Perhutani yang juga merupakan pendamping UMKM hasil dari Indigofera dan Feri Setyawan dari Koperasi Jati yang sudah pengalaman dalam produksi tanaman jati.
LPTP yang sedang berusaha meningkatkan pemanfaatan lahannya di KGI (Kaliboto Green Institut) menyambut baik kehadiran tamunya itu. Apalagi sebagian lahan di KGI juga terdapat tanaman jati. Di KGI juga sedang dikembangkan peternakan domba dan sapi yang butuh sumber pakan hewani banyak. Tentu pengembangan indigofera dibutuhkan untuk menjamin ketersediaan pakan hewani itu di KGI.

Tanaman indigofera
Indigofera memang dirasa cocok untuk dikembangkan di lahan Kaliboto Green Institut karena sifatnya yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang berlebih. Indigofera bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan ternak baik kambing dan sapi. Indigofera bahkan bisa dijadikan pelet. Tanaman ini memiliki protein lebih tinggi dibanding yang dibutuhkan oleh hewan ternak karenanya akhir-akhir ini kebutuhan Indigofera sedang sangat tinggi.
Selain Indigofera tanaman yang dirasa bisa melengkapi lahan kaliboto adalah jati. Jati sebagai tanaman keras sudah lama dikenal di Indonesia sebagai pohon dengan kualitas kayu yang sangat baik dan sering digunakan untuk mebel dan bangunan rumah. Tanaman jati selain tumbuh di hutan juga banyak dikembangkan di lahan-lahan desa karena prospeknya yang bagus.

Tanaman jati di KGI
“Pohon jati juga memerlukan perawatan yang baik agar pohon dapat tumbuh tegak lurus dan besar. Semakin besar dan tinggi, nilai ekonomisnya juga tinggi,” demikian disampaikan Feri Setiawan yang berpengalaman dalam produksi jati. “Tanaman jati yang ada di lahan KGI sudah cukup banyak, namun sepertinya masih belum mendapat perhatian yang maksimal.”
Diskudi di kantor LPTP selain dihadiri oleh badan pengurus LPTP juga dihadiri staf lapangan dan kantor. Dari Dewan Pembina Yayasan LPTP hadir Hari Mulyadi dan Sugeng Setiadi. Agenda diskusi di kantor LPTP Palur ini dilanjutkan dengan kunjungan di KGI. Sambil melihat berbagai tanaman yang tumbuh di KGI mereka melanjutkan diskusi lagi sampai sore. (Afzal)
***