Bekerja sama dengan sebuah perusahaan besar, LPTP pada tahun 2022 melaksanakan program konservasi di kawasan Gunung Merapi. Program konservasi itu diharapkan dapat memperkuat harmonisasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Pusur yang melintasi Kabupaten Boyolali dan Klaten.

Terdapat beberapa desa yang menjadi central kegiatan konservasi ini di antaranya Desa Pager Jurang, Desa Sudimoro, Desa Mriyan, Desa Sangup. Untuk melaksanakan kegiatan itu beberapa aktivis LPTP memobilisasi warga desa untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan konservasi. Juga dirintis pembangunan Pusat Belajar Konservasi Komunitas (PBKK) yang diharapkan menjadi sarana belajar bersama dan bermusyawarah warga dalam berbagai kegiatan yang menyangkut konservasi.
Dalam pelaksanaan program itu koordinasi dengan perangkat desa, kecamatan dan kabupaten juga dilakukan. Program yang dilaksanakan selain melibatkan warga masyarakat desa juga perlu dukungan dari perangkat pemerintah lokal. Kerja sama yang baik dari para stakeholder diperlukan untuk mencapai kinerja yang baik dari program ini.

Salah satu program yang dilaksanakan yang melibatkan peran warga desa cukup besar adalah penanaman pohon. Program ini diawali dengan kegiatan pembibitan tanaman yang melibatkan warga masyarakat. Setelah pembibitan dilakukan penanaman pada beberapa titik yang dianggap strategis dan memberi manfaat pada masyarakat. Di Desa Mriyan telah dilakukan penanaman jeruk lemon California, di Desa Pagerjurang dilakukan penanman alpukat aligator. Begitu pula di desa Sudimoro juga telah dilakukan penanaman kedua tanaman itu.
Untuk keperluan identifikasi tanaman itu di masa mendatang juga telah dilakukan pemasangan label barcode pada tanaman yang telah ditanam. Diharapkan dengan pemasangan itu memudahkan dalam monitoring tanaman dari waktu ke waktu.
Program lain yang dilaksanakan adalah revitalisasi penampungan air hujan (PAH) sebagai sarana penyimpan air. PAH merupakan kebutuhan vital bagi warga masyarakat desa lereng Gunung Merapi. Dalam program itu dilakukan revitalisasi PAH warga menjadi lebih baik dan juga dilaksanakan pemasangan 100 buah papan nama PAH yang dilakukan di desa Mriyan dan Pagerjurang.

Masih terdapat beberapa program kerja lain yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Tim yang bertugas optimis kegiatan yang dilakukan bisa memotivasi warga masyarakat di beberapa desa di lereng Merapi untuk memperkuat harmonisasi dalam pengelolaan Sumberdaya Air di DAS Pusur di Kabupaen Klaten dan Boyolali. Program ini rencananya akan dilaksanakan secara kontinyu setiap tahun.
***