UJI KOMPETENSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM IPMAFA PATI


Sebanyak 20 orang mahasiswa Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam IPMAFA (Institut Pesantren Mathali’ul Falah) Pati, tanggal 14-16 Noember 2022, berada di LPTP. Para mahasiswa itu akan melakukan uji kapasitasnya yang berkait dengan keilmuan yang diperoleh selama di kampusnya. Mereka juga akan memperdalam dengan praktek langsung ke lapangan dengan didampingi LPTP.

Diskusi bersama

Hari Senin pagi para mahasiswa itu dengan didampingi pimpinan fakultas dakwah datang di kantor pusat LPTP di Palur Karanganyar. Pada jam 10 siang dilakukan pembukaan dan secara resmi dilakukan serah terima para mahasiswa itu ke LSP Adiyasa LPTP. Para santri yang terdiri 12 pria dan 8 wanita ini selama tiga hari akan belajar dan berpraktek dengan LPTP.

Kegiatan itu diharapkan dapat menambah dan meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam keilmuannya. Juga membandingkan ilmu yang diperoleh di kampusnya dengan tantangan yang ada di lapangan. Beberapa pengetahuan baru akan diberikan pada mahasiswa itu seperti pemetaan sosial, kefasilitatoran, teknik mengorganisir masyaraka. LPTP yang berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah, akan mengasistensi para mahasiswa itu mengenai berbagai hal yang berkait dengan pemberdayaan masyarakat.

Praktek bersama

Pada hari kedua para mahasiswa itu akan mengikuti praktek langsung pembuatan salah satu sarana pemberdayaan masyarakat terutama yang menyangkut pertanian dan teknologi pertanian. Kerja sama, diskusi dan pengalaman langsung diperlukan untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas mahasiswa. Kegiatan praktek ini dilakukan di Kaliboto Green Institut (KGI) salah satu kampus LPTP yang memang diperuntukkan bagi kegiatan di luar kelas. Di situ para mahasiswa bisa belajar berbagai hal seperti pertanian, peternakan, konservasi dan teknologi tepat guna khususnya yang berkaitan dengan pertanian.

Pendampingan narasumber di Kaliboto Green Institut

Pihak kampus sendiri juga bisa melakukan benchmarking dari teori keilmuan yang selama ini diberikan pada mahasiswanya dengan realitas lapangan saat mahasiswa melakukan pemberdayaan masyarakat di lapangan.

Dari kegiatan itu para mahasiswa diharapkan semakin terbuka cakrawala berpikirnya. Dengan bekal keilmuan yang diperolehnya di kampus, pengetahuan dalam berinteraksi dengan masyarakat dari LPTP akan semakin menambah wawasan dan kecakapannya setelah selesai studinya nanti. Itu menjadi bekal yang berguna saat terjun ke masyarakat setelah lulus nanti.

.
.
.

***