Sebanyak 85 mahasiswa (24 laki-laki, 61 perempuan) Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (Prodi PMI) mengikuti pendalaman kompetensi bidang pemberdayaan masyarakat di Kaliboto Green Institut (KGI) LPTP. Mereka akan praktek melakukan pemberdayaan masyarakat serta mendalami berbagai komponen dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.
Sejak tahun 2018, Prodi PMI yang berada di bawah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang memang bekerjasama dengan YLPTP (Yayasan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) Karanganyar. Kerjasama fokus pada pelatihan intensif bagi calon sarjana program studi PMI yang akan menyelesaikan studinya. Sudah lima angkatan yang dikirim ke LPTP. Sekarang merupakan angkatan keenam.

Sambutan Kaprodi PMI UIN Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo
Bagi Prodi PMI UIN Walisongo Semarang, kegiatan ini juga merupakan benchmarking kompetensi di antaranya dapat mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa dari organisasi lain yang sejenis yang lebih sering melakukan pemberdayaan masyarakat.
Karena pandemi codiv-19 belum berakhir, pelaksanaan uji peningkatan kompetensi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Masing-masing mahasiswa harus membawa surat bukti tes rapid antigen. Para peserta juga diwajibkan membawa perlengkapan dan obat-obatan pribadi, jaket/selimut serta laptop.
Untuk angkatan keenam ini, 85 mahasiswa Prodi PMI yang mengikuti dibagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama 25 mahasiswa, gelombang kedua dan ketiga masing -masing 24 orang mahasiswa. Sisanya sebanyak 12 orang mahasiswa karena sesuatu hal mengikuti secara daring. Setiap gelombang 3 hari pelatihan dimulai jam 8 pagi hingga jam 9 malam. Pembagian itu selain untuk menjaga protokol kesehatan juga agar para mahasiswa bisa belajar dan praktek dengan baik.

Sambutan Ketua BP YLPTP.
Sama seperti pereode yang lalu, kegiatan ini diawali penyerahan mahasiswa oleh pihak Prodi PMI kepada LPTP. Ketua Prodi PMI yang mengantar rombongan pertama secara resmi menyerahkan mahasiswa kepada LPTP untuk berlatih dan meningkatkan kompetensi pengembangan kemasyarakatannya. Setelah itu dilanjutkan sambutan ketua badan pengurus YLPTP serta penerimaan secara resmi para mahasiswa Prodi PMI itu untuk berlatih meningkatkan kapasitas kompetensinya dengan didampingi fasilitator LPTP.
Kepala Desa Kalilboto yang datang juga ikut memberi sambutan dan senang mahasiswa mau datang ke desanya. Agar mahasiswa itu memahami dengan baik LPTP, sekretaris badan pengurus YLPTP menguraikan secara ringkas perjalanan LPTP selama 41 tahun.
Keseluruhan kegiatan pendidikan ini dilakukan di Kaliboto Green Institute. Di kampus KGI ini terdapat sarana belajar yang memadai serta berada di lingkungan yang mendukung pelaksanaan belajar teori maupun praktek. Mereka juga dapat berhubungan dengan masyarakat desa di sekitar KGI dengan mudah.

Sambutan Kepala Desa Kaliboto Karanganyar, desa tempat Kaliboto Green Institut berada.
Seperti biasanya, metodologi pembelajaran yang diterapkan di LPTP lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk sebanyak mungkin mengeksplorasi dan menguji kemampuan profesionalnya. Konten pembelajaran yang diterapkan 70% praktek, 20% mengkaji dan 10% mengevaluasi dan merefleksikan. Teori digunakan untuk menyegarkan dan menghadapkan dengan fakta di lapangan. Juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta.
Materi yang dipelajari serta dipraktekkan bersama selama tiga hari adalah kefasilitatoran, tentang teknologi tepat guna, pemetaan spasial, penulisan gagasan program, strategi pengelolaan program pemberdayaan masyarakat dan juga penulisan laporan program.
Setelah mengikuti kegiatan uji kompetensi ini, diharapkan para mahasiswa meningkat kapasitasnya dalam penguasaan tentang data dan informasi baik data sosial maupun spasial suatu masyarakat guna mengetahui gejala-gejala masalah yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Juga mampu mengaplikasikan alat analisa sosial dan spasial sebagai proses memahami situasi dan kondisi masalah yang dihadapi di masyarakat secara mendalam.
Dari situ diharapkan mampu merancang dan menerapkan siklus daur manajemen program sebagai alat untuk proses-proses perubahan sosial yang akan dikembangkan. Di samping itu diharapkan dapat merancang dan menerapkan teknologi tepat guna sebagai cara untuk memperbaiki pengelolaan dan peningkatan sumberdaya alam dan lingkungan. Juga merancang dan menerapkan fasilitasi masyarakat sebagai pembelajaran masyarakat untuk menata kehidupan menjadi lebih baik.

Pengenalan LPTP oleh sekretaris YLPTP
Hal lain yang diharapkan tercapai adalah peserta memiliki kemampuan menulis gagasan, membuat perencanaan dan menyusun pelaporan program dengan baik. Kemampuan itu sebagai media komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam program pengembangan masyarakat.
Sebagaimana angkatan sebelumnya, menjelang berakhirnya kegiatan dilakukan evaluasi bersama. Mereka bebas menyampaikan kesan, usulan, materi dan penilaian pada pendamping. Suasana dibuat egaliter agar terjalin komunikasi yang baik.
Bagi rata-rata mahasiswa kegiatan selama tiga hari ini memberi kesan dan pengalaman tersendiri. Kegiatan yang dialaminya lebih banyak praktek di lapangan secara langsung. Itu sangat beda saat belajar di kampus asalnya.
Lihat foto kegiatan mahasiswa PMI di Kaliboto Green Institut LPTP peserta gelombang pertama
Lihat foto kegiatan mahasiswa PMI di Kaliboto Green Institut LPTP peserta gelombang kedua
Lihat foto kegiatan mahasiswa PMI di Kaliboto Green Institut LPTP peserta gelombang ketiga
***