Ki Bekti Al Kalam – Anggota komunitas LPTP
Pengantar
Kaliboto Green Institute (KGI) sebuah badan usaha di bawah naungan dari Yayasan Lembaga Pengembangan Tehnologi Pedesaan (YLPTP) Surakarta, berdiri 10 November 1978 di Jakarta. Kaliboto Green Institute (KGI) mengelola program Integrated Farming (pertanian terpadu) pada hamparan lahan seluas 8 hektar. Program pertanian terpadu meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan melakukan pendidikan pertanian bagi petani dan pemuda tani serta memberikan model pendidikan magang bagi mahasiswa.
Pada poin ini, mencoba menjelaskan salah satu program KGI yaitu tentang Model dan Prospek Pengembangan Usaha Ternak Domba di desa Kaliboto Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karangannyar – Jawa Tengah. Pemikiran dasar yang dianut oleh KGI yaitu melakukan aksi (eksekusi) apa yang dimiliki dan apa yang bisa dikerjakan dengan pertimbangan prospek masa depannya lebih baik dengan menggunakan dalil-dalil teknologi informasi.
Usaha budidaya ternak domba berpedomankan kepada kaidah-kaidah peternakan tradisional dan modern. Ciri model ternak domba misal bentuk kandang, cara memberikan ransum dipadukan antara tehnik tradisional dan modern. Model ini diharapkan menemukan pembelajar untuk pengembangan usaha ternak domba.
Model Usaha Pengembangan Peternakan Domba
Bagi yayasan LPTP yang masuki usia 42 tahun, telah banyak makan garam (pengalaman) pengembangan usaha ekonomi keluarga petani pedesaan. Jatuh pilihan pada pengembangan usaha peterakan domba setelah melakukan kajian dari pengalaman berbagai usaha pertanian yang telah dikerjakan bersama antara LPTP sebagai lembaga bersama dengan petani dan lembaga mitra. Juga, tidak kalah pentingannya turut menjadi pertimbangan adalah tentang perubahan iklim yang sangat ekstrim. Sekitar antara 15 tahun terakhir iklim di Indonesia mengalami perubahan yang sangat ekstrim (begitu yang dialami petani). Perubahan iklim ekstrim itu tentang musim kemarau yang panjang. Jika memasuki musim hujan sangat lebat sekali dan diiringi dengan angin yang sangat kencang.

Safri Maulan, salah satu perawat domba di Kaliboto Green Institut
Dengan pertimbangan di atas maka Kaliboto Green Institute (KGI) memilih pengembangan usaha ternak domba. Sebab, domba merupakan jenis ternak yang sangat mudah cara pemeliharaannya. Di sisi lain, yang turut menjadi pertimbangan memelihara domba adalah binatang peliharaan yang mudah dididik bagi keluarga petani. Begini maksudnya bahwa domba itu misalkan tidak biasa diberi makan daun jambu. Bagaimana caranya agar domba mau makan daun jambu. Cara mendidik agar domba mau makan daun jambu, itu lebih mudah mendidiknya perubahan perangai makan domba dibandingkan dengan memdidik perangai makannya sapi atau kerbau. Pemeliharaan domba lebih mudah memberi ransumnya. Rumput kering yang sudah biasa dimakan domba mau memakannya disikat habis. Sehingga lebih mudah petani untuk memelihara domba. Pada memelihara domba itu ada istilah ramban untuk pengadaan pakan yang bersumber dari daun-daunan. Ramban dilakukan seandainya domba tidak digembala atau sudah sangat sulit sekali mengarit (mencari) rumput. Ramban dilakukan ketika musim kemarau panjang, sebab rumput tidak bersemi atau yang masih ada pada umumnya mati kering.
Petani ternak domba harus berpegang teguh pada satu kata kunci. Perlu diingat jangan sampai lupa, jika petani kekurangan modal untuk usaha dalam bentuk uang tunai bisa menjaminkan harta benda sebagai jaminan untuk pinjam uang ke bank atau pinjam kepada lembaga keuangan yang resmi seperti koperasi. Sangat kesulitan bagi petani jika sudah sore belum punya rumput untuk pakan domba. Malu dong, tidak punya rumput hutang ke koperasi. Warga satu kampung tahu semua jika dombanya tidak diberikan sebab dombanya berteriak-teriak sepanjang malam, “mbak-mbek”. Uraian ini perlu diingat bagi peternak domba.
Lahan yang dimiliki KGI seluas 8 hektar dan lokasi kandangnya sekitar 0,5 kilo meter dari pemukiman penduduk desa. Lokasi ini untuk pengembangan usah ternak domba sangat baik sekali. Daya dukung lainnya, di tengah-tengan lahan membentang anakan kali sepanjang 200 meter. Cadangan air sangat dibutuhkan bagi pengembangan usaha ternak domba. Air dibutuhkan pengadaan air minum dan memandikan domba. Kata kuncinya kebutuhan air tersedia dari alam juga disediakan air bersih dari sumur dalam yang milik KGI sendiri.
Ternak Domba dengan KGI Sebuah Pilihan Benar
Bagaimanapun sekarang ini pada era digital, kehidupan masyarakat sebaiknya mengadaka kolaborasi dengan pihak lain dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital. Pertimbangan lain yang sangat penting menjadi pertimbangan tentang pertumbuhan ekonomi indonesia berhenti pada angka sekitar 5% setiap tahunnya. Kondisi politik tersebut akibatnya Indonesia ikut terseret kesulitan pertumbuhan dunia. Bila situasi demikian maka secara alami perekonomian keluarga petani ikut jatuh dan tertimpa tangga lagi.
Hampir semua usaha ada resiko, sebuah pilihan yang harus dihadapi. Jika petani punya uang tunai disimpan atau di tabung secara konvensional di bank maka dapat pemotongan kebutuhan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengapa pilihan pada ternak domba dan kolaborasi dengan KGI sebab bagi petani hanya dibebani pengadaan domba sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Mereka ini yang kemudian disebut sebagai investor. Pengadaan kandang, perawatan dan petugas pemeliharaan disediakan oleh KGI.
Penghasilan Menguntungkan bagi Investor
Hitungnan secara ekonomi bagi investor (petani) menguntungkan sekali, coba kita pertimbangkan jika punya modal sekitar Rp. 4 juta. Dana sebesar itu belikan domba betina dapat 4 ekor (sudah domba induk). Domba 4 ekor itu dipelihara oleh KGI dengan perincian penghasila 60% untuk KGI sedangkan 40% untuk investor. Mari kita hitung bersama penghasilan bagi investor selama 2 tahun dari uang sebanyak Rp. 4 juta kolaborasi dengan KGI dengan bank.
Sejak September 2019, KGI sudah dipercaya oleh 9 orang investor dengan jumlah dombak sebanyak 40 ekor. Kandang yang dimiliki KGI mampu menampung 100 ekor domba. Semoga para calon investor setelah membaca webside LPTP berminat berkolaborasi dengan KGI membangun kebersamaan dalam membangun ekonomi bersama menghadapi era global yang harus dihadapi secara santun.
Penutup
Kolaborasi investor dengan KGI menanamakan nilai-nilai kebersamaan, misal dengan perkembangan usaha ternak domba memberi kesempatan memberi pendidikan kepada anak-anak putus sekolah dari keluarga miskin. Sebagai contoh Safri Maulan putus sekolah tingkat SMP dari Kabupaten Cirebon Jawa Barat telah mengikuti pendidikan paket B
Terima kasih
Karanganyar, 28 November 2019
***