Tanam Kopi dan Anggrek di Gumuk Indah (Desa Wisata Mriyan)
Sebagai upaya pemeliharaan Sungai Pusur yang berhulu di Gunung Merapi, pada tanggal 3 Desember 2018 dilakukan beragam kegiatan. Di wilayah atas, kegiatan yang dilakukan adalah penanaman beberapa pohon sebagai upaya konservasi daerah hulu. Kegiatan konservasi ini dimaksudkan agar daerah tangkapan air di hulu terjaga dan debit sungai Pusur tidak merosot drastis saat musim kemarau.
Sebagian hulu Sungai Pusur berada di Desa Mriyan. Desa ini terletak dekat kawasan puncak Merapi di bagian timur dan masuk Kabupaten Boyolali. Warga Desa Mriyan, khususnya Dukuh Gumuk yang terletak di lereng Merapi paling atas punya cara sendiri menjaga lingkungannya. Letaknya yang berada di ketinggian lebih dari 1000 M dpl menawarkan pemandangan alam yang bagus dengan lereng terjal dan jurang dalam khas gunung Merapi. Untuk mencapai tempat ini juga harus melewati jalan berliku penuh tanjakan.

Kawasan wisata alam Gumuk Indah
Di bagian atas pemukiman warga Dukuh Gumuk ini atas inisiatif warga ditata menjadi tempat wisata alam menarik. Warga desa Mriyan ingin desanya menjadi destinasi wisata lokal yang menarik. Sebenarnya wilayah ini sudah termasuk wilayah Taman Nasional Gunung Merapi. Atas izin taman nasional itu sebagaian kawasan itu, terutama yang berdekatan dengan Desa Mriyan, ditata warga desa menjadi tempat wisata alam. Dari tempat itu bisa menikmati keindahan pemandangan alam lereng Merapi bagian timur, hamparan lembah, jurang curam dan hijauan tanaman hutan, anggrek serta tanaman sayur warga.
Untuk sampai ke Desa Mriyan melalui Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. Setelah sampai Desa Mriyan menuju Dusun Gumuk. Jalan menanjak cukup tajam dengan pemandangan alam bagus. Setelah sampai di batas paling atas Dusun Gumuk, pengunjung harus melewati jalan tidak lebar (khusus sepeda motor atau jalan kaki) sekitar 1 Km. Satu sisi jalan tegalan sayur warga dan sisi lainnya jurang yang dalam. Jadi pengunjung harus hati-hati. Jika sudah sampai di atas pengunjung dapat menikmati panorama alam pegunungan yang permai.

Tanam kopi bersama sepanjang jalan masuk Gumuk Indah
Sebagai upaya pemeliharaan destinasi wisata yang diinisiasi warga desa ini dan sekaligus pemeliharaan konservasi hulu sungai Pusur, pada tanggal 3 Desember 2018 dilakukan penanaman pohon bersama-sama. Jenis tanamannya adalah kopi dan anggrek. Desa ini juga dikenal sebagai penghasil kopi. Kopi dibudidayakan sebagai tanaman rakyat. Penanaman kopi dilakukan di sepanjang jalan kecil menuju tempat wisata Gumuk Indah. Penanaman kopi ini diharapkan dapat membuat aman dan rindang jalan menuju tempat wisata Gumuk Indah sekaligus hasilnya nanti dapat menambah kas desa.
Selain itu juga dilakukan penanaman anggrek di area tempat wisata Gumuk Indah. Anggrek di tanam di berbagai pohon tinggi. Ciri khas dari wisata Gumuk Indah adalah paduan panorama pegunungan, hutan, tanaman sayuran dan anggrek. Menurut warga desa, jenis anggrek yang dikembangkan termasuk jenis anggrek langka.
Agenda penanaman kopi dan anggrek ini diikuti bapak, ibu dan remaja desa ini. Bahkan yang masih anak-anak pun ikut berpartisipasi. Hari belum siang benar ketika mereka semua berkumpul di guest house anggrek yang letaknya paling atas sendiri dari desa ini. Di dekat jalan masuk tempat wisata Gumuk Indah mereka berkumpul dan siap melakukan penanaman.
Tika dan Rohmad, fasilitator LPTP yang bertugas di situ bersama warga telah menyiapkan bibit tanaman kopi dan anggrek yang akan ditanam. Suasana dekat kawasan puncak Merapi yang sejuk membuat bibit tanaman berkembang bagus dan siap tanam.

Kepada desa dan salah satu pengelola wisata
Agenda tanam pohon bersama diawali dengan sambutan kepala desa Mriyan. Dalam sambutannya kepala desa berharap kegiatan tanaman ini mampu menjaga lingkungan Desa Mriyan di kawasan Merapi bagian timur. Selesai sambutan dilakukan penanaman kopi lebih dulu di sepanjang jalan menuju wisata Gumuk Indah. Kepala desa dan Ibu Kepala Desa masing-masing menanam pohon kopi. Sebagian membuat lubang dan yang lain membawa bibit tanaman kopi.

Memperindah area wisata dengan anggrek
Cukup banyak bibit tanaman kopi yang ditanam. Sampai di tempat wisata Gumuk Indah mereka beristirahat sebentar. Setelah itu baru dilakukan penempatan anggrek pada beberapa pohon besar. Penempatan anggrek di sini untuk memberi suasana khas tempat wisata alam dengan anggrek-anggrek yang indah dan langka. Keberadaan anggrek pada pohon-pohon besar itu diharapkan menambah suasana indah yang khas.
Selesai penanaman anggrek dilakukan makan siang secara bersama-sama. Sebelum sore mereka telah kembali ke rumah masing-masing. (Eddy)
***